Kementerian Perhubungan berencana
mereaktivasi kembali lintas kereta api operasi Yogyakarta-Magelang yang
telah berhenti beroperasi sejak tahun 1978.
Dalam siaran persnya, Menhub Budi Karya menyatakan bahwa reaktivasi
jalur lintas KA Yogyakarta-Magelang akan dilanjut sampai ke Borobudur
dalam upaya untuk lebih mendorong kunjungan wisatawan khususnya ke Candi
Borobudur di Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
"Rencana reaktivasi ini untuk supaya (candi) Borobudur lebih laku," ujar Menhub Budi.
Dikatakan Menhub bahwa Candi Borobudur di Jawa Tengah termasuk dalam
titik destinasi wisata yang diutamakan selain Danau Toba di Sumatera
Utara dan Mandalika di P. Lombok.
Tetapi persoalan aksesibilitas transportasi menjadi suatu kendala
yang dihadapi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur.
“Kita memikirkan bagaimana aksesibilitas itu bisa secara integrated
tergabung dengan titik-titik daerah wisata yang ada, bisa dibayangkan
ada suatu konektivitas rel, kereta api bisa ke Candi Borobudur, Solo,
Jogja dengan frekuensi yang tinggi sehingga turis punya banyak pilihan,
ini menjadi pusat-pusat ekonomi yang bagus”, ucapnya.
Menurut Menhub, Solo-Yogya-Borobudur juga akan diintegrasikan dengan Semarang yang memiliki wisata bahari.
Akan tetapi menurutnya upaya reaktivasi perlintasan KA
Yogyakarta–Magelang ini menjadi persoalan yang tidak mudah. Hal ini
dikarenakan adanya bangunan-bangunan yang telah berdiri dan menjadi
tempat tinggal masyarakat. Menurutnya jika rencana reaktivasi ini
dilanjutkan akan menimbulkan persoalan finansial dan sosial yang berat
di masyarakat.
Oleh karena itu, Menhub mengatakan akan dilakukan upaya lain dengan
membangun perlintasan KA baru yang rencananya akan dimulai pada
pertengahan tahun 2018. Diharapkan pembangunan jalur KA Yogyakarta –
Magelang ini selesai pada tahun 2019.
“Pembebasan tanah dua tahun, pembangunan pertengahan 2018, selesai 2019," kata Menhub Budi.
Tuesday, November 8, 2016
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment